Henry Ford (1863 – 1947) lebih kita kenal sebagai pendiri
pabrik otomotif raksasa FORD. Ya, Henry Ford lah yang mengenalkan mobil
“Model T” dan menjadi termasyur di dunia.
Penggunaan mesin mobil seperti yang sekarang dipakai, hanya
dimungkinkan karena penemuan Henry Ford tersebut. Mungkin, tanpa
penemuan Henry Ford, harga mobil masih mahal dan belum bisa menembus
pasar menengah ke bawah.
Henry Ford, anak dari
pasangan William Ford dan Mary Litogot memiliki darah Belanda yang
kental. Keingintahuan Henry Ford terhadap ilmu permesinan sudah muncul
sejak di bangku sekolah dasar. Henry Ford pernah melakukan penelitan
serupa seperti yang James Watt lakukan (James Watt dikenal sebagai
penemu mesin uap).
Foto: tocmp.com
Suatu siang, Henry Ford nekat mengambil teko berbahan tembikar tebal,
lalu diisi air. Pada mulut teko, disumbat dan tutupnya diikat
erat-erat. Henry Ford ingin tahu, apa yang terjadi kalau uap hasil
rebusan air mendapat tahanan. Teko tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam perapian di ruang makan. Henry Ford duduk dekatnya sambil
menunggu.
Tiba-tiba “BUM!!!” teko meledak. Ruang makan berserakan. Sekeping
pecahan memecahkan jendela kaca, memecahkan cermin, serta menancap di
muka si kecil Henry. Luka ini pada akhirnya nanti selalu mengingatkan
pada percobaan ini. Dan, Henry selalu mengenangnya sebagai “Pak Uap”.
Kenakalan masa kecil terus terjadi. Pernah seorang petani masuk ke
kelas tempat Henry belajar karena ada anak yang membendung sungai di
dekat rumahnya, sehingga air sungai meluap masuk gudang bawah tanah
petani tersebut. Pak guru yang mengetahui si pembuat onar, langsung
bertanya padanya, “Bagaimana ini, Henry?”
“Waaaah, bagaimana, ya?” Jawab Herny kebingungan. “Saya tidak menduga
air tersebut meluap dan merusak rumah pak tani. Tujuan kami ingin
mendapatkan air yang cukup supaya bisa menjalankan kincir air. Kincir
tersebut kami buat dari bekas penggaruk gilingan kopi. Bapak guru
mestinya melihat betapa bagusnya kincir tersebut bekerja.” Meskiupun
bersalah dan mendapat hukuman, Henry tetap antusias mengumumkan
penemuannya pada pak guru.
Bosan dengan mesin uap dan kincir air, Henry melirik pada kenakalan
berikutnya. Pada suatu hari di sekolahnya, Henry Ford bersama teman
sebangkunya John Haggerty iseng membongkar arloji. Pak guru yang
mengetahui ini langsung menyuruhnya menyusun kembali mesin arloji
tersebut sebagai hukuman. Dengan cepat, hanya dalam waktu 10 menit
Henry menyusun mesin arloji tadi seperti sediakala.
Karena kepiawaiannya, Henry Ford pun mendapat banyak pesanan
membetulkan arloji rusak dari orang-orang di desanya. Pekerjaannya
sebagai “tukang servis jam” ini pula yang membantunya bertahan saat
merantau di Detroit. Henry muda bekerja di pabrik mesin uap dengan gaji
US $ 2,50 seminggu. Padahal untuk sewa kamar dan makan habis US $
3,50. Untung Henry Ford bisa bekerja sampingan sebagai “tukang servis
jam” jadi bisa tetap bertahan hidup.
Patuh Pada Orang Tua
Kepandaian Henry menyebabkan atasan di tempat kerjanya senang. Henry
Ford segera mendapat promosi kenaikan pangkat. Sayangnya, di saat
bersamaan Henry Ford mendapat surat dari rumah memintanya pulang karena
ayahnya sakit keras. Henry Ford pun meninggalkan karirnya, langsung
pulang dan kembali menjadi petani.
Keputusan Henry untuk patuh pada orang tuanya berbuah manis. Justru,
selama di rumah Henry Ford akhirnya menghasilkan penemuan baru yaitu
“Lokomotif pertanian”. Dengan alat ini, penggunaan hewan ternak untuk
membajak sawah bisa digantikan, dan waktu yang dibutuhkan jauh lebih
singkat.
Foto : edwardnjackson.com
Kalimat Bijak Henry Ford
Ada beberapa kata-kata bijak yang bisa jadi inspirasi kita:
1. Siapapun yang berhenti belajar akan cepat menjadi tua, meskipun
Henry Ford baru berumur 20-an. Tapi orang yang suka belajar akan tetap
muda. Hal terbesar dalam hidup ini adalah memelihara pikiran kita tetap
muda.
2. Datang bersama adalah awal; tetap bersama adalah kemajuan; bekerja bersama adalah menuju sukses.
3. Antusiasme adalah ragi yang membuat harapan Anda bersinar ke
bintang. Antusiasme adalah binar di mata Anda, ayunan gaya berjalan
Anda. Pegangan tangan Anda, gelombang tak tertahankan kehendak dan
energi untuk melaksanakan ide-ide Anda.
4. Bahkan sebuah kesalahan bisa berubah menjadi satu hal yang sangat berguna untuk kemajuan.
5. Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, namun kali ini kita bisa lebih cerdas.
Sumber :
Henry Ford