Selasa, 13 Desember 2011

Spons Pencuci Piring Bisa Membawa Penyakit

Spons cuci piring termasuk dalam gudang kuman yang bisa menularkan penyakit. Kebanyakan ibu rumah tangga sudah merasa cukup untuk mencuci spons pencuci piring dengan air setelah dipakai dan menggantinya dengan yang baru sebulan sekali.

Dalam sebuah studi mengenai kebersihan dapur di Singapura terungkap bahwa 88 persen Spons pencuci piring yang dites mengandung bakteri salmonella dan Escherichia coli (E.coli).
Pemakaian Spons berulang kali untuk membersihkan alat makan, bahkan mencuci sink (tempat cuci piring), menyebabkan Spons menjadi tempat yang nyaman bagi berkumpulnya kuman.
“Spons juga umumnya berada di lingkungan yang lembab dan basah karena semalaman direndam dalam cairan sabun. Ini adalah lingkungan yang kondusif bagi perkembangbiakan kuman,” kata Dr.Emily Cheah, ahli mikrobiologi.
Dalam penelitian yang dilakukannya, para peneliti membagikan Spons pencuci piring dan talenan baru kepada 25 rumah tangga untuk dipakai selama 7 hari. Kemudian setelah itu spons dan talenan tersebut dikumpulkan dan diperiksa.
Dalam studi yang dilakukan di bulan September 2011 itu ditemukan 72 persen rumah tangga menggunakan spons yang sama untuk mencuci piring dan membersihkan area tempat cuci piring dan talenan.
Menurut Cheah, kebiasaan tersebut akan meningkatkan risiko kontaminasi silang karena terjadi kontak dengan alat yang dipakai untuk menyiapkan daging.
Keberadaan bakteri ini sangat memungkinkan terjadinya kontaminasi pada perabot yang dicuci. Risiko kontaminasi meningkat jika alat makan dicampur dengan alat untuk mengolah daging, seperti pisau atau telenan. Kuman dari daging bisa menempel ke peralatan lain. Itu masih ditambah bakteri dari spon. Baiknya, pakai telenan yang berbeda dalam mengolah daging dan sayuran. Bahayanya, saat tubuh ikut terkontaminasi kuman, maka menimbulkan penyakit seiring dengan menurunkan kekebalan tubuh.
“Bila satu Spons dipakai untuk segala keperluan risiko kontaminasi bakteri akan meningkat. Ini beresiko tinggi pada orang yang kekebalannya rendah seperti anak-anak dan orang lanjut usia,” katanya.

Para ahli merekomendasikan agar Spons diganti setiap dua minggu sekali. Untuk mencegah kontaminasi bakteri yang berasal dari daging mentah, disarankan untuk menggunakan talenan yang berbeda dengan yang dipakai untuk mengolah sayuran atau makanan matang.

Selain mengganti secara berkala, dianjurkan juga untuk mengeringkan Spons di bawah sinar matahari atau dalam microwave setelah tidak dipakai lagi.

0 komentar:

Posting Komentar